Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengorbanan Orang Tua Demi Kisah Cinta Anaknya

Pengorbanan Orang Tua Demi Kisah Cinta Anaknya

 Pengorbanan orang tua demi kisah cinta anaknya

Cerita ini mengisahkan tentang dua sejoli yang berbeda derajat dan kasta yang di persatukan oleh cinta dan kasih sayang tanpa batas.

Diawali dari sang pria, pria ini adalah seorang anak dari petani miskin dimana kesehariannya adalah mengurusi sawah dan ladang yang bukan miliknya, bisa di bilang keluarga ini hanya bekerja merawat sawah dan ladang milik orang lain.

Dikisahkan sang pria ini adalah pria lugu dan polos namun memiliki kejujuran yang sangat kuat, disamping itu pria ini sangat tampan tak hayal para wanita di desa itu sangat tergila gila padanya, namun karena pria ini sangat giat membantu orang tuanya di sawah sehingga tidak pernah terniang di pikirannya untuk melirik seorang wanita, meskipun tidak sedikit wanita yang menggodanya.

Di sisi lain, dikisahkan seorang putri Raja yang amat mempesona dan rupawan, seakan kecantikannya mampu mengalahkan harumnya bunga yang kembang di pagi hari. Disuatu ketika sang putri merasa jenuh akan kesehariannya berada di kalangan kerajaan, sang putri dan dayangnya bermagsud untuk pergi keluar puri untuk sedikit melepaskan penatnya di kala itu.

Layaknya tanah kering yang disirami air hujan, sang putri pun riang kegembiraan menikmati suasana pedesaan yang sangat tenang dan damai, pemandangan persawahan pun seakan tidak habisnya ia pandangi, saking gembiranya mereka lupa kalu sudah berjalan terlalu jauh menelusuri persawahan, di suatu ketika dayang sang putri tersadar bahwa hari sudah mulai senja dan mengajak sang putri untuk kembali ke puri.

Disaat ingin kembali mereka pun bertemu dengan seorang pria yang sedang mencari rumput di pinggiran sawah, tiba tiba sang putri pun terkesima dan terus memandangi sang pria tersebut seakan ia tak sadar bahwa sedang dipanggil panggil oleh kedua dayangnya, lalu dengan sentuhan dari dayangnya sang putri pun terkejut dan tersenyum sendiri merasa malu akan dirinya sendiri dan mereka pun kembali ke puri.

Ketika sampai di puri sang putri pun terus terbayang akan wajah sang pria yang di jumpainya tadi, tersenyum senyum kegirangan sang putri pun terus memandangi wajah sang pria dalam hayalannya, saat malam hari pun wajah sang pria tersebut tak luput hadir menemani mimpi sang putri

Keesokan harinya tak seperti biasanya, sang putri pun dengan penuh semangat bangun dan memanggil kedua dayangnya bermagsud untuk mengajak mereka ke sawah kemarin, namun dayang dayangnya justru merasa takut jika nanti di ketahui oleh sang Raja, dengan penuh keyakinan sang putri meyakinkan dayangnya bahwa semuanya akan baik baik saja, dengan rasa cemas dayangnya pun bersedia mengantarkan sang putri untuk jalan jalan ke persawahan seperti kemarin.

Sepanjang perjalanan sang putri pun tersenyum senyum sembari menoleh ke kiri dan kanannya, dirasa ada aneh dari sikap sang putri lalu sang dayang pun merasa heran sembari saling bermain muka diantara keduanya, tak terasa merekapun sudah melawati sawah dimana mereka berhenti kemarin, tiba tiba dengan wajah yang putus asa sang putri pun mulai mengkerutkan senyumannya itu, dengan memberanikan diri lalu kedua dayangnya menanyakan keadaan sang putri dan menanyakan magsud dan tujuannya di ajak ke sawah itu, dan sang putri pun hanya menjawab tidak kepada dua dayangnya tersebut.

Merasa terheran lalu kedua dayangnya pun menawarkan untuk kembali ke puri, dengan wajah yang putus asa lalu sang putri pun menerima tawaran dayangnya tersebut, pas ketika berbalik badan tiba tiba wajah sang putri berhadap hadapan dengan sang pria yang ia cari cari tadi, saking kagetnya tiba tiba sang putri jatuh pingsan, mereka pun panik dan di ajaklah sang putri beristirahat sejenak di gubuk biasa tempat sang pria melepas lelah, sembari menunggu sang putri tersadar, lalu sang pria pun meminta maaf kepada dayang tersebut dan menjelaskan bahwa maksud dan tujuannya tadi berada di belakang mereka ialah ingin menawarkan bantuan karena ia mengira mereka adalah orang yang tersesat. Selang beberapa menit sang putri pun tersadar, merekapun akhirnya berkenalan dan mengobrol dengan rasa canggung.

Hari mulai sore, sang putri pun di ajak kembali ke puri oleh dayangnya. Seperti kemarin sesampainya di puri sang putri pun tersenyum senyum sendiri dan merasa kegirangan, hari itu dayangnya pun tersadar bahwa inilah yang menyebabkan perubahan sikap pada sang putri.

Pengorbanan Orang Tua Demi kisah Cita Anaknya

Keesokan harinya kembali trus menerus sang putri mengunjungi pria itu ke sawahnya sampai mereka akrab dan menjalin hubungan asmara, beberapa hari kemudian karena merasa takut akan kemarahan sang Raja, lalu dayangnya pun menyarankan kepada sang putri agar mengakhiri hubungan di antara mereka karena sujatinya mereka jauh berbeda kasta dan pasti tidak di setujui oleh sang Raja.

Sang putri pun tidak menghiraukan pesan dari dayangnya, sampai di suatu ketika sang putri di ajak ke rumah sang pria untuk bertemu dengan kedua orang tua sang pria. Tiba di rumah sang pria tiba tiba Ayahnya pun terkejut melihat kehadiran sang putri dan langsung bersujud kehadapan sang putri, sang pria pun merasa heran akan sikap Ayahnya yang tiba tiba sujud di hadapan sang putri, lalu sang pria pun menjelaskan kepada Ayahnya bahwa mereka akan menikah secepatnya, Ayahnya pun kaget dan berdiri langsung menampar wajah Anaknya dan menjelaskan tentang perbedaan kasta diantara mereka, dengan keyakinan diri lalu sang putri pun menjelaskan kepada Ayah itu bahwa ia sanggup menerima segala kekurangan dari keluarga tersebut dan masalah sang Raja ia pun mengatakan bahwa akan menjelaskannya dengan sebaik baiknya, dan sang putri pun mengancam sang Ayah jika dirinya tidak menyetujui hubungan mereka maka sang putri akan mengakhiri hidupnya. Melihat kesungguhan hati sang putri hati Ayahnya pun luluh dan menyarankan untuk mereka pergi meninggalkan desa tersebut tanpa memberitahu sang Raja, setelah melangsungkan upacara yang sangat sederhana mereka pun bergegas untuk pergi ke arah utara dari desa tersebut.

Namun di sisi lain Sang Raja pun mendengar kisah cinta dari putrinya tersebut, tanpa berfikir panjang sang Raja memanggil pasukannya dan mencari putrinya ke rumah sang pria tersebut, setibanya di rumah tersebut sang Raja tidak menemukan keberadaan putrinya akan tetapi disana hanya ada kedua orang tua sang pria tersebut, dengan nada lantang sang Raja pun menanyakan keberadaan putrinya dan hubungan mereka, namun sang Ayah hanya terdiam dan mununduk.

Dengan Amarah yang memuncak sang Raja pun memerintahkan salah satu prajuritnya untuk membunuh kedua orang tua sang pria tersebut, ketika ingin di penggal sang Ayah pun meminta satu permintaan kepada sang Raja dan syarat pun di ucapkan, dirasa syarat dari Ayah tersebut akan merusak kewibawaan puri maka sang Raja tidak menyetujui persyaratan tersebut dan menawarkan untuk mengubahnya, di ubahlah persyaratannya akan tetapi sekarang persyaratannya jauh lebih sulit dan mengandung unsur kewibawaan puri, merasa hal itu sangat menghina martabat puri maka tanpa basa basi mereka pun di penggal lehernya dan rumahnya di hancurkan.

Sehari setelah kejadian itu tiba tiba masyarakat desa tersebut mati secara bergiliran, merasa akan ketidak wajaran situasi pada saat itu lalu sang Raja meminta solusi kepada penasehat Raja dan di berikanlah sulusi untuk menghaturkan upacara permohonan maaf dan membuatkan patung dengan leher terpenggal di utamaning mandala sisi pojok, lalu sang Raja menyetujui persyaratan tersebut dan seketika situasi di desa tersebut pun mulai membaik, dan cerita pun Tamat.

Cerita di atas hanya sebuah karangan untuk dijadikan motivasi bahwa Cinta tidak memandang kasta dan kasih sayang orang tua mampu mengalahkan segalanya Mari kita ambil sisi baik dari setiap kejadian, semoga bermanfaat

Posting Komentar untuk "Pengorbanan Orang Tua Demi Kisah Cinta Anaknya"