Pengertian Cuntaka dan Banten Penyapuh Dalam Upakara Bali
Pengertian Cuntaka dan Banten Penyapuh dalam Upakara Bali
"Om Swastiastu"
Cuntaka yaitu suatu keadaan yang tidak suci menurut pandangan agama Hindu, Masa kotor atau leteh yang populer disebut Cuntaka dan dalam istilah bahasa Balinya ketika ada keluarga meninggal disebut dengan "Sebel".
Cuntaka (tidak suci) berkaitan erat dengan kebersihan dan penyucian secara Niskala. adapun hal-hal yang menyebabkan seseorang Cuntaka/sebel antata lain:
1.Kematian
2.Wanita yang sedang menstruasi / haid / datang bulan
3.Bersalin
4.Keguguran kandungan
5.Perkawinan / pawiwahan
Gamia-gamana (perkawinan yang dilarang Agama misalnya ayah mengawini anak gadisnya sendiri),
6.Salah timpal (bersenggama dengan binatang),
7.Hamil di luar nikah
8.Mitra ngalang (berzina),
9.Kelahiran bayi tanpa nikah,
10.Sakit menahun (lepra, aids).
secara umum yang sering kita jumpai adalah Kematian (saudara, keluarga, dan lingkungan Banjar), biasanya ketika selesai cuntaka seseorang akan melakukan upakare mesapuh untuk menetralisir secara niskala dari keadaan pada saat cuntaka (tidak suci) dengan menggunakan banten Bayuan, ajuman dan bungkak nyuh gading.
Banten Bayuan sering kita lihat dalam Banten upakare Bali, Banten Bayuan biasanya digunakan sebagai banten pelengkap banten lainnya tentunya sesuai makna dan tujuan nya.
Misalnya dalam pembuatan Banten pejti Agung, Banten Pengulapan, Banten Pemlaspas, Banten penglukatan, Banten Ngedetin, Makuh, Banten Dijabe/di dasar dll.
Biasanya seseorang melakukan upakare penyapuhan mencari rahinan suci seperti purnama, tilem atau kajang kliwon setelah masa cuntaka berakhir, namun hal itu tidak ditentukan, yang terpenting adalah setelah masa cuntaka berakhir.
tentunya masing masing memiliki sudut pandang dan pengertian yang berbeda mengenai pengertian cuntaka, namun dengan upakara semoga semuanya biasa di bersihkan dari mala petaka dan senantiasa diberikan kemudahan dalam melangkah.
Astungkara
"Om Santi, Santi, Santi Om"
Posting Komentar untuk "Pengertian Cuntaka dan Banten Penyapuh Dalam Upakara Bali"