Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Banten Tumpeng Danan Dalam Upakara Bali

Banten Tumpeng Danan Dalam Upakara Bali

Banten Tumpeng Danan Dalam Upakara Bali


"Om Swastiastu"


Tumpeng danan yaitu, Banten yang beralaskan ceper yang biasa diaturkan kepada Sang hyang Kumara atau saudara(Semeton) yang diajak lahir atau yang melindungi kita sejak lahir secara niskala, adapun tujuannya adalah untuk meminta kesehatan dan keselamatan, biasanya jangka waktu menghaturkan tumpeng danan sampai anak ketus gigi, lalu setelah itu bisa dilanjut canang biasa dan pada otonan bisa memakai banten ajuman.

Banten tumpeng danan biasanya di aturkan setiap rahinan kajeng Kliwon dan hari otonan anak sebelum ketus gigi.

Adapun isi dari banten yang di haturkan kepada Sang Hyang Kumara berbeda dengan yang di haturkan kepada saudara (semeton)/ari ari.

- Ceper yng pertma berisi 1 tumpeng saja( nasi among) di haturkan di ari ari.

- Ceper yang ke 2 berisi 2 tumpeng, dihaturkan pada Sang Hyang Kumara.

Untuk isi yang lainnya Sama, berisi buah, jajan uli dan gine, tangkih untuk tempat kacang dan saur, untuk ceper yang tumpeng 1 diisi ulam(lauk) bawang dan jahe seiris saja, dan yang ceper berisi 2 tumpeng hanya berisi kacang saur saja, untuk yang tumpeng 1 untuk di ari-ari semeton(saudara) dari anak karena saat lahir setiap anak mempunyai 4 saudara, wajib untuk kita menghaturkn baten tersebut, untuk ceper yang isi tumpeng 2 untuk di Sang Hyang Kumara, agar si anak senantiasa dilindungi dan terhindar dari bahaya/malapetaka dan senantiasa di beri kesehatan.


Semoga bermanfaat, ketentuan di atas tidak bersifat baku terkait masing masing wilayah memiliki desa kala patra yang berbeda.


"Om Santi, Santi, Santi Om"

 

Posting Komentar untuk "Banten Tumpeng Danan Dalam Upakara Bali"