Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seni Berselaras Dalam pertunjukan Wayang Kulit

Seni Berselaras Dalam pertunjukan Wayang Kulit
Mater of balinese dance Dewa Apple


"Om Swastiastu"

Di era globalisasi seperti sekarang ini sangat sedikit sekali minat orang menonton seni pertunjukan wayang kulit, terutama dikalangan muda mudi di bali. Apalagi memahami hal positif dalam seni pertunjukan wayang kulit ini, Padahal pertunjukan wayan kulit sangat erat kaitannya dalam proses keagamaan di bali.

Wayang tersebut berasal dari katan ”Ma Hyang” menuju ke roh spiritual atau dewa, sehingga dalam perkembangan awalnya sebagai seni untuk melengkapi upacara upacara. Wayang juga diartikan sebagai bayangan, karena wayang kulit tradisional seni rupa memang terlihat dari bayangan wayang kulit pada selembar kain putih (kelir).

 Wayang kulit dimainkan oleh seorang yang bernama "dalang" maka Jro dalanglah tokoh yang memegang peranan penting dalam pementasan seni tradisional wayang kulit tersebut. Kelihaian dalang dalam penguasaan seni sastra, suara dan gerak. Atau di sebut *Seni Berselaras* bukanlah hal yang mudah.

Nah kali ini kami tidak membahas tentang makna wayang kulit, melainkan mengambil pembelajaran hal positif dari Seorang Jro Dalang Wayang kulit.

Penguasaan seni sastra, suara dan gerak jika kita lihat tentunya bukan suatu hal yang gampang untuk di pelajari, butuh sebuah keseimbangan terhadap pengendalian semuanya, tentunya untuk bisa meng edukasi penonton terhadap ajaran baik dari cerita yg dilakoni. Sehingga selain menghibur juga berguna bagi penonton.

Tentunya jika kita bandingkan dalam kehidupan sehari hari, pengendalian terhadap jiwa, pikiran, dan keinginan sangatlah penting bagi diri sendiri dan juga orang lain.

Hal ini sangat erat kaitannya dalam pengendalian diri, percayalah jika semua kita bisa seimbangkan niacaya kita biasa mencapai ketenangan diri, dengan jiwa dan pikiran yg tenang tentunya menghasilkan langkah yg matang.

Semoga kita bisa mengambil sisi positif dari sebuah kejadian yg di alami, pertimbangkan dan jadikan acuan.

langkahkanlah kaki kejalan darma sehingga bisa berguna bagi diri sendiri dan orang lain.

Astungkare

"Om Santi, Santi, Santi Om"

profil by: Mater of balinese dance Dewa Apple.

Posting Komentar untuk "Seni Berselaras Dalam pertunjukan Wayang Kulit"