Perjalanan Hidup Tak Selalu Sama, Jangan Abaikan Setiap Kesempatan yang Ada
“Om Swastiastu”
Belajar tanpa penjelasan
Suatu hari ketika sang fajar mulai tenggelam, seakan mau beristirahat dari kesehariannya menyinari dunia ini, ketika saya melintasi suatu lokasi di jabe pura (luar pura), sejenak mata saya terdiam menatapi seorang wanita yang sedang membersihkan rumput pada dinding pura tersebut, sejenak saya berfikir, dari pagi kok tidak berhenti berhenti dia membersihkan area pura tersebut? Saya mengenal wanita ini sudah hamper 30 tahunan, pertama kali saya lihat memang seperti inilah kegiatan yang sering dilakukannya. Dan perlu kita ketahui wanita ini tidak pernah dibayar sepeser pun dan tidak ada jaminan makanan yang dia dapat di pura itu. Walaupun memang wanita ini adalah sosok orang yang keterbelakangan mental.
Di luar dari pada itu saya juga mengenal pura tersebut sejak 30 tahun yang lalu, sejarah yang saya tau dari pura tersebut adalah pura pertama yang ada di desa bahkan kota tersebut, pura tersebut berdiri sejak jaman kerajaan dulu, dimana sudah tidak bisa di pungkiri lagi masalah daya sepiritual yang ada di pura tersebut, bahkan berucap pun kita harus berhati hati di pura tersebut.
- Lalu ketika pengabdian dan sembah bakti wanita tersebut dilakukan selama 30 tahun lebih di pura tersebut
- Apa sebenarnya tujuan dari wanita tersebut?
- Dengan mengetahui daya sepiritual pura tersebut yg sangat sakral, kenapa wanita tersebut tidak meminta kesembuhan atas imbalan dari pengabdiannya selama ini?
- Kenapa wanita ini justru terliahat bahagia dengan rutinitasnya?
- Kenapa tak sedikit pun terdengar keluh kesah dari wanita itu ingin kehidupan yang sama dengan orang lain yang normal di luar sana?
- Atau tidakkah Tuhan berkehendak untuk memberikannya berkat kesembuhan agar kehidupannya jauh lebih normal dari ini?
Mungkin inilah yang di sebut dengan takdir
- Tidak semua orang memiliki kemudahan hidup yang sama, jalani dan buktikan bahwa saya mampu
- Tanpa saya sadari air mata saya menetes, sembari menganggukkan kepala sejenak saya berfikir
- Ada apa dengan saya yang selalu mengeluh atas apa yang saya lakukan
- Ada apa dengan saya yang selalu meminta kemudahan hidup padahal kehidupan saya jauh lebih normal dari wanita itu
- Ada apa dengan saya yang selalu mementingkan imbalan padahal belum tentu saya melakukan hal yang lebih.
Tanpa kita sadari wanita itu sudah memberikan saya pembelajaran tanpa penjelasan
Cukup hanya dengan pembuktian diri.
Marilah belajar dari lingkungan sekitar
Pembuktian jauh lebih penting dari pengakuan
Terimakasih
Sukla
“Om Santi, Santi, Santi Om”
Lanjutkan
BalasHapussuksma πππ
HapusMatur Suksma atas motivasinya π
BalasHapussuksma πππ
HapusCeritanya inspiratif ��
BalasHapusCeritanya inspiratif π
BalasHapusCeritanya inspiratif π
BalasHapussuksma πππ
Hapus